Monday, November 25, 2013

Idealisme Jerman

GW.F.Hegel
masa hidup 1770-1831. Karya yang terkenal berjudul 'the phenomenology of spirit.
Ia berkarir di university of berlin dan menjadi rektor pada tahun 1830.
Hegel sepenuhnya hidup untuk menjadi akademisi. Ia mengajar estetika, filsafat agama, filsafat sejarah

Dialektika
Sebuah jenis pertimbangan / argumentasi dalam bentuk dialog. (A bertemu B menceritakan argumen, lalu menjadi dialog - Dialegtis)
contohnya : Plato dalam buku-bukunya.

Thesis (argumen) x Antithesis (sanggahan) = sintesis

Untuk mengetahui prinsip dasar (benar / salah). sedangkan hegel memakai konsep ini untuk menjelaskan sejarah.

Ide yang kita miliki bersifat sosial. Isi kepala kita dibentuk oleh orang-orang di sekitar kita.


Roh
Semangat jaman (roh, spirit, geist) berkembang dengan melalui thesis yang bercampur dengan antithesis menghasilkan sintesis secara berulang-ulang terus menerus.

Kesadaran diri (self consciousness)
Roh / semangat jaman terletak pada kesadaran diri pada masyarakat. Awalnya terbentuk dari individu (yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan). Kesadaran diri kelompok.
Lama-lama hal ini diketahui orang banyak.
Budaya / sejarah : dimana sekelompok orang memiliki kesadaran diri yang diperoleh secara bersamaan / kolektif.

3 hal diatas saling berkaitan.

Kebebasan
jaman ini merupakan jaman pemberontakan terhadap raja di prancis. seorang manusia menjadi bebas ketika dia menjadi dirinya sepenuhnya sebagai manusia yang rasional.
Ketika manusia sadar akan potensi-potensi dia dan bergerak secara sadar memenuhi potensi tersebut, hal ini disebut sebagai bebas.

Seni merupakan cara kebebasan individualis yang berkembang secara dialegtis.
Seni merupakan espresi roh / semangat jaman untuk merealisasikan potensi diri.





Evolusi seni Hegel:

  • Simbolik : Lagi mencari jati diri. jadi belum sepenuhnya bebas, karena itu karya yang dihasilkan masih abstrak / simbolik. contoh, piramida dan sphinx.
  • Jaman Klasik : Sudah terbebas karena bisa mengekspresikan potensi diri mereka. kesenian mencapai tahap PURE BEAUTY. contoh, patung manusia pada abad yunani
  • Jaman Romantik : seni sudah melampaui potensi dirinya. imajinasi manusia dapat melebihi nalar mereka. contoh, lukisan oleh Eugene Delacroix, Francisco deGoya, JMW Turner.

Kesimpulan : seni simbolik mencari kesatuan ide yang sempurna dengan bentuk-bentuk dari luar. Seni klasik menemukannya karena indra serta imajinasi dalam representasi individualitas spiritual. seni romantik melampauinya dalam spiritualitas tak terbatas yang mengatasi dunia nyata.

Immanuel Kant

Immanuel Kant (1724-1804)
Ia lahir di konigsberg, prussia yang merupakan salah satu pemikir pada jaman pencerahan, dimana manusia mulai memikirkan dirinya sendiri / jaman saat manusia keluar dari ketidakdewasaannya. Kant belajar dan menjabat menjadi profesor di Konigsberg University, merupakan anak dari pembuat sadel. Ia tak pernah sekalipun meninggalkan kota kelahirannya. Kant merupakan seorang filsuf yang kritis dan tidak dogmatis, mengkritik rasio manusia (akal)

Apa yang dimaksud rasio manusia?
manusia mempunyai rasio tapi tidak mengkritiknya. Menurut Kant, penilaian estetis berbeda dengan pertimbangan-pertimbangan yang lain. Penilaian estetis bersumber dari 'daya pertimbangan' yang dibedakan dari jenis akal yang lain yaitu rasio murni dan rasio praktis.


Kritik atas Rasio Murni
Pertama kali diterbitkan pada 1781. Mengkritik semua pengetahuan bersifat analitik dan bersumber dari rasio murni.

Menyatukan ada pengetahuan yang bersifat sintetik dan a priori. contoh, mungkin ada dunia lain selain di bumi. Sifatnya fisik tapi kesimpulannya tidak merujuk ke dunia yang kita tinggali.


Revolusi Kopernikan : jenis rasio ini yang mendorong apa yang kita lakukan , pikirkan dan pertimbangkan

Rasio murni : jenis rasio yang menstimulus pengetahuan kita tentang sesuatu

2 Jenis Pengetahuan:

  • Sintetik : Pengetahuan dimana sesuatu dari dunia ditambahkan ke ide awalnya. contoh, pohon itu tinggi, padahal tak semua pohon itu tinggi.
  • Analitik : Gagasan dimana kesimpulan sudah diketahui dari subjeknya. contoh, pohon mangga itu adalah pohon.
Apriori : tanpa rujukan / reference ke dunia

Kritik atas Rasio Praktis
Pertama kali diterbitkan 1788. Rasio praktis : tindakan dan kehendak kita di dunia (memberi perintah pada tindakan kita yang sama untuk tiap manusia tanpa terkecuali / imperatif kategoris)

Imperatif kategoris : semua tindakan yang kamu lakukan harus pada saat bersamaan dengan yang kamu inginkan untuk menjadi sebuah hukum universal (harus ada kesesuaian dari tindakan kita dengan hukum universal)

Kritik atas Daya Pertimbangan
Pertama kali diterbitkan tahun 1790. Daya pertimbangan : bagaimana kita merasakan.
Pertimbangan akan selera: 
  • Rasio murni : mengetahui
  • Rasio praktis : melakukan
  • Daya pertimbangan : merasakan
4 Aspek Keindahan:
  1. Kualitas : tanpa pamrih (hanya keindahan yang bisa memberi rasa senang tanpa pamrih). Tidak tergantung moralitas, manfaat, dan kepuasan inderawi. Terlepas dari keuntungan kepentingan apapun.
  2. Kuantitas : universal (semua orang setuju hal itu indah karena terdorong untuk setuju karena pertimbangan estetis) terlepas dari kepentingan pribadi.
  3. Relasi : purposiveness without purpose - teleologi
  4. Modalitas : keniscayaan (hal yang indah sebaiknya dipercayai oleh semua orang)
Pertimbangan estetis sifatnya subjektif dan tidak konseptual. Keindahan itu memberikan rasa senang. 
Pleasure: 
  1. The good : rasa senang yang sifatnya moral. contoh, kerendahan hati, orang sopan
  2. The agreeable : rasa senang yang sifatnya fisik. contoh, makan roti itu enak.
  3. The beautiful : the pleasure of beauty (estetis)
Suatu objek yang indah harus memberikan rasa senang yang tanpa pamrih (tanpa kehendak apapun dari kita)
Teleologi : semua benda ada untuk memenuhi tujuan tertentu. tapi pada benda-benda yang indah, tujuannya tidak terlihat pada benda fisiknya.
Benda yang indah memiliki suatu tujuan tapi kita tidak harus tahu apa tujuan tersebut (purposiveness without purpose)

Estetika Empirisisme Inggris


Empirisisme merupakan pengetahuan yang berasal dari pengalaman manusia.

Estetika ini bermula dari Inggris pada abad ke 16. Empirisisme merupakan sistem filosofis utama yang terfokus pada epistemologi (teori tentang pengetahuan seperti rasionalisme).
Sumber pengetahuannya adalah pengalaman inderawi dan bukan dari benak. Pendekatan ini memiliki dampak langsung akan penilaian estetika.

Contoh: kita tahu kalau hari sudah siang karena kita melihat sinar matahari masuk melalui jendela, kita bisa merasakan panasnya sinar matahari yang sampai ke tubuh kita. Walaupun kita sedang tidak berada di luar ruangan.

Key topic in Aesthetic:

  • Imajinasi
  • Selera
  • The Sublime (hal-hal yang memikat meski tak indah) contohnya adalah film horor.
Rasa nikmat / pleasure menjadi konsep penting estetika jaman ini.

Poin penting: imajinasi dan selera memiliki posisi sendiri. Keindahan bisa dibedakan dari yang sublime.

Tokoh pada era ini:



Shaftesbury
merupakan pria kebangsaan inggris yang berasal dari keluarga aristokratik. Ia merupakan siswa dari John locke. Kontribusi terbesarnya adalah konsep tentang 'ketanpa pamrihan'. Dimana seseorang bisa bilang suatu karya itu indah tanpa ingin memilikinya.




Francis Hutcheson
Ia berasal dari Irlandia, keluarga skotlandia. Kontribusi terbesarnya adalah konsep tentang indera internal dan uniformity in variety.
Keindahan menurutnya bukan berasal dari benak, tapi sebagian dari kita dan sebagian lagi berasal dari benda itu sendiri.

3 Jenis nikmat:
  1. Indera (badan)
  2. Nalar (intelek)
  3. Keindahan (indera internal). di satu sisi bekerja seperti nalar, tidak berbentuk dan tak berorgan, tapi di sisi lain seperti indera, yang mampu merasakan. contohnya: kita bisa merasakan kalau suatu benda terbuat dari kayu karena permukaannya kasar

Nikmat keindahan muncul secara;
  1. Natural : alamiah
  2. Wajib : mau tidak mau akan merasakan indah
  3. Langsung : tanpa memikir dan menimbang
  4. Tanpa menambah pengetahuan : tidak peduli dengan pengetahuan
The Pleasure of Beauty berasal dari indera internal pada diri kita dan uniformity in variety pada benda-benda yang merupakan kumpulan elemen-elemen yang menjadi satu kesatuan.



David Hume
Ia banyak dipengaruhi oleh pemikiran John Locke. Hume lahir di edinburgh, scotland, yang merupakan filsuf empirisisme terpenting. Karyanya yang terkenal berjudul 'A treatise on Human Nature (1739)
Kontribusinya:
  1. Penjelasan bahwa pengetahuan datang dari pengalaman inderawi. Teori tentang 'Prinsip-prinsip Asosiasi'
  2. Teori tentang 'Standard Selera'
Semua yang kita tahu tidak lebih dari 'bundelan pengalaman inderawi'.

3 Prinsip asosiasi
  1. Prinsip kemiripan : contohnya bila kita melihat lukisan koi di suatu tempat, kita bisa ingat ikan koi peliharaan di rumah
  2. Prinsip kedekatan hubungan : contohnya bila lihat rumah, kita bisa ingat atap, pintu, jendela, dll
  3. Prinsip sebab-akibat : contohnya kita tahu jatuh ke jurang itu sakit walaupun belum pernah merasakannya, karena bila kita jatuh karena tersandung saja sudah merasa sakit.
Pengalaman-pengalaman ini berkumpul menjadi sebuah standar (the standard of taste). Hal yang subjektif bisa menjadi hal objektif.

Ada 5 standar selera:
  1. Keharusan / delicacy
  2. Pikiran sehat / good sense
  3. Terlatih / practice
  4. Punya perbandingan / comparison
  5. Bebas dari prasangka
Misalnya lukisan Raden Saleh yang selalu dianggap indah sejak 100 tahun lalu.


Burke
Lahir di Irlandia, lulus dari trinity college di Dublin. Ia merupakan seorang politikus yang memiliki kontribusi dalam pengembangan konsep 'the sublime' yang membedakan dari 'yang indah'.


Estetika Rasionalisme Jerman

Estetika Rasionalisme mulai berkembang di Jerman sekitar abad ke 17. Rasionalisme merupakan periode kebudayaan dan pergerakan intelektual di abad ke 18 terutama di Eropa. Jaman ini disebut juga era pencerahan / enlightment.

Era Rasionalisme ini ingin mengungkapkan bahwa segala pengalaman terutama estetika bisa dijelaskan secara logic. Menjelaskan secara scientific mengapa bisa ada hal-hal estetis di dunia ini. Mengapa orang bisa merasakan keindahan setelah melihat dan merasakan sesuatu, merasa terharu, dan sebagainya.
Rasionalisme ingin mengungkapkan bahwa estetika bukan hanya absesi abstrak semata.

Tokoh-tokoh pada era ini:

Alexander Gottlieb Baumgarten
Ia lahir di Berlin, Jerman yang merupakan anak ke 5 dari 7 bersaudara dari seorang ayah pendeta 'Jacob Baumgarten' dan 'Rosina Elisabeth'. Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Gottfried Wilhem Leibniz yang merupakan seorang filsuf dan matematikawan asal Jerman.
Juga dipengaruhi oleh Christian Wolff. Pada tahun 1742, ia merupakan pengajar filsuf pertama yang memberi kuliah tentang estetika dan dari mata kuliah ini diterbitkan buku Aesthetics.
Baumgarten merupakan bapak estetika modern. Karena sebelumnya tidak ada pelajaran estetika di universitas.

Estetika oleh Baumgarten (pembedaan 'kognisi)

  1. Indrawi (sesitiva) = kemampuan kognisi yang lebih rendah (inferior), yang mencerap sensasi dan membentuk pengetahuan indrawi. Merupakan apa yang kita dengar dan kita lihat (seperti tonalitas warna, komposisi)
  2. Intelek (intellectus) = kemampuan kognisi yang lebih tinggi, yang mengetahui hal-hal secara filosofis. merupakan analisa konseptual.
Estetika bisa jadi pengetahuan karena bukan hanya berdasar pada emosi-emosi indrawi, sehingga estetika dan logika saling melengkapi.

Definisi Estetika: sebagai teori tentang liberal arts, sebagai kognisi yang lebih inferior, sebagai teori tentang berfikir secara indah dan sebagai seni berfikir yang dapat disamakan dengan akal. Estetika merupakan sebuah sains mengenai kognisi pancaindrawi / sensual cognition.

Liberal arts : kemampuan manusia secara menyeluruh
Inferior : berfikir melalui indra lebih dari otak
Indah : ada keindahan bisa dihasilkan dari berfikir secara logis dan rinci (semangat jaman / zeitgeist)

Definisi estetika menurut Baumgarten : kapasitas kognisi inferior yang terbentuk secara alamiah, diwajibkan untuk berfikir secara alamiah. Hal ini tidak saja mungkin ada secara simultan dengan kapasitas kognisi alamiah yang lebih tinggi, tapi diwajibkan sebagai prasyarat / sine qua non. berfikir secara indah (beautiful thinking)

kebenaran estetik : sebuah kebenaran yang melindungi pengalaman yang dirasakan secara langsung, dalam kekayaan dan kompleksitasnya secara individu.

Estetika monad : representasi estetik tentang kesatuan yang lebih besar dalam suatu benda yang indah (berfikir secara indah)

Pengalaman estetis yang tidak langsung seperti pengalaman estetis yang sudah di filter oleh kemampuan logika, menghubungkan pengalaman visual dengan interpretasi / analisa / evaluasi pada karya lewat kompleksitas karya.

3 Kriteria kebenaran estetik:
  • Kekayaan imajinasi : lebih sempurna bila semakin banyaknya elemen individual.
  • Magnitud / besarnya imajinasi : kompleksitas yang terkait dengan suatu permasalahan
  • Kejelasan / kejernihan penyampaian dan penghadiran
fungsinya adalah untuk menilai kesempurnaan dari kognisi / pengetahuan pancaindrawi

Kejelasan ekstensif: sebuah kejelasan yang mengumpulkan sebanyak mungkin representasi yang membingungkan / terpilah-pilah. Kejelasan ekstensif ini harus dijadikan tolak ukur kesempurnaan kognisi panca indrawi karena jelas / jernih meski tetap kabur / ambigu. Contoh: Elemen dalam sebuah karya bila dipisah-pisah tidak akan memiliki makna.

Kebenaran estetis vs kebenaran logis:
Sifatnya indrawi, tidak selalu konseptual, tidak bisa didapatkan melalui logika semata.

Nilai guna seni:
  1. Teori mengenai confused cognition sebagai teori tentang pengalaman pancaindrawi  yang membantu rasionalitas
  2. berhadapan dengan seni membantu kita menjadi manusia yang lebih utuh, yang mampu menyeimbangkan sensualitas dan rasionalitas.
Sumbangan Baumgarten
  • Estetika dapat masuk sebagai disiplin ilmu cabang filsafat
  • Penekanan terhadap pancaindrawi sebagai aspek kognisi
  • Moses Mendelssohn = menekankan bahwa kepuasan yang secara unik didapatkan oleh manusia datang dari benda / objek estetik

Wednesday, November 13, 2013

Periode Renaissans

Abad 14-17 merupakan abad Renaissans, dimana manusia pada jaman ini memusatkan pikiran pada manusia. Kemampuan manusia yang dapat menciptakan hal-hal baru menjadi perhatian yang sangat penting, dimana ternyata manusia memiliki hal-hal yang luar biasa dan semakin berkembang seiring berjalannya waktu.

Penyebutan Renaissans dalam berbagai bahasa:
Inggris dan Perancis : Renaissance
Italia : Rinascimento
Latin : Rinascere
yang artinya to be born again (dilahirkan kembali)

Sebelum masa ini, tidaklah penting menggambarkan manusia sebagai manusia. Manusia selalu digambarkan sebagai hamba Tuhan.

Tokoh-tokoh yang berperan penting:

Fransiskus Asisi (1182-1226)
Anak dari pedagang kain yang cukup berada ini mendirikan ordo fransiskan di masa hidupnya. Ia menyebarkan ajaran tentang Tuhan, dan hidup sesederhana mungkin. Ia selalu menekankan sosok Tuhan sebagai manusia, dimana Yesus pernah sengsara pada masanya sebagai manusia. Yesus disalib dan mati sebagai manusia.

manusia sebagai manusia: manusia punya identitas sendiri ( bisa melakukan hal, menciptakan) selain seagai hamba Tuhan.

tahun 1500 di Florence ada keluarga kaya yang menghidupi para seniman, disebut Medici.

contoh nyata dari jaman ini, adalah karya-karya patung Davici oleh Michelangleo. Patung ini lebih mirip patung pada masa Yunani Kuno dari pada karya-karya di jamannya. 
Ia membuat patung tubuh manusia yang ideal yang terlihat sangat realistik.

Francesco Petrarca (1304-1374)
Petrarca merupakan sastrawan asal Italia yang mempelajari sastra klasik Yunani-Romawi. Ia mengkritik pendidikan skolastik yang menurutnya jaman klasik adalah jaman yang paling berjaya, tidak seperti pendidikan skolastik yang terlalu mendasarkan pada tema religius. Di jaman klasik tidak ada ilmu sihir, maupun manusia barbar.

Marsilio Ficino (1433-1499)
Marsilio adalah tokoh humanisme Renaisans dan merupakan pembangkit ajaran NeoPlatonisme. Ia merupakan salah satu penerjemah pertama tulisan Plato ke dalam bahasa Latin.

Di jaman Plato, berkembang yang disebut 'Liberal Arts'. yang akhirnya menjadi cikal bakal humanisme Renaisans 'Studia Humanitatis'.

Bedanya dengan pendidikan skolastik adalah, dimana pendidikan skolastik terlalu menjuruskan setiap pelajaran yang diambil. Karena itu, Humanisme Renaisans lebih menekankan bahwa manusia harus tahu semua pendidikan, jangan di kelompok-kelompokan.

Leon Batista Alberti (1404-1472)
Merupakan penulis, arsitek, pendeta, penyair, linguis yang mengenal estetika Yunani Kuno dari tulisan Vitruvius dan Pilinus. Salah satu bukunya yang terkenal adalah yang berjudul 'On Painting' dimana menjelaskan sistem perspektif linear.

Leonardo Davinci (1452-1519)
Davinci adalah seniman dan ahli ilmu alam. Ia mengembangkan teori perspektif linear, perspektif warna, perspektif kabur, perspektif udara, teknik kiaraskuro (permainan cahaya antar gelap terang pada cat minyak), teknik sfumato (smoky effect).

Sebelumnya belum ada cat minyak, sehingga seniman-seniman tidak bisa membuat karya yang sangat realistik seperti pada jaman ini. Teknologi lain yang ditemukan di jaman ini adalah mesin cetak Gutenberg (1440) yang mendukung lahirnya kesenian yang lebih jauh.

Anggapan pada jaman ini adalah bahwa karya seni yang bagus haruslah realistik.
Seniman harus jadi ilmuan, untuk bisa menggambar batu dan tanaman, ia perlu memperhatikan batu dan tanaman di alam secara detail. Dan mempelajari struktur-strukturnya.

Davinci juga mempelajari proporsi tubuh manusia dalam geometri.


Seni pada jaman ini memiliki tugas sebagai representasi (menghadirkan kembali yang nyata). Dimana pada jaman ini belum ditemukan kamera, sehingga karya seni umumnya dipakai untuk mengabadikan momen, seperti wajah raja-raja, patung kepala setengah leher, dll.


Thursday, October 3, 2013

Kerangka Pemikiran Thomas Aquinas

Estetika
(kerangka pemikiran Thomas Aquinas)

 

Thomas Aquinas

            Estetika merupakan kekuatan utama dari semua seni. Ibarat jantung pada tubuh manusia, estetika memiliki peranan penting bagaimana seni bisa memanifestasi emosi, perasaan dan pikiran manusia. Dengan adanya estetika, seni dapat memberikan kesenangan, atau kepuasan emosi melalui campur tangan persepsi indera. Estetika sendiri dipengaruhi oleh banyak hal seiring dengan perkembangan jaman.
            Thomas Aquinas merupakan salah satu teolog sekaligus seorang pastor yang memiliki pengaruh besar dalam berkembangnya teori estetika pada abad pertengahan. Sebagai guru di salah satu Universitas di Paris dan Italia, Thomas Aquinas menunjukkan bahwa dengan dasar teori Plato (427 SM), Aristoteles  (384 SM) dan teori Agustinus bisa diperoleh pemikiran filosofis yang lebih sempurna.
            Sebagai seorang teolog, ia tetap mengakui otonomi filsafat yang mendasarkan diri pada kemampuan akal budi. Akal budi yang dimiliki manusia mempunyai kemampuan membedakan mana yang baik dan yang buruk dalam kawasan alamiah. Dengan adanya iman, manusia dapat menggapai pengetahuan yang tidak bisa tercapai oleh akal budi. Jadi, teologi dan filsafat seharusnya berdiri berdampingan untuk saling melengkapi.
            Pengetahuan Alam berasal dari akal budi yang tujuannya menjelaskan hal-hal bersifat duniawi, atau hal-hal yang dapat ditangkap indera. Sedangkan pengetahuan Iman berpangkal dari wahyu yang disampaikan Allah, salah satunya melalui Kitab Suci.
            Thomas Aquinas terpengaruh dengan adanya teori Plato yang mengumpamakan bahwa segala sesuatu yang kita lihat hanya merupakan bayang-bayang dari idea. Thomas Aquinas melihat bahwa segala sesuatu yang indah pada dunia, merupakan simbol dari keberadaan Tuhan atau keindahan yang ada pada dunia ilahi. Juga terpengaruh oleh teori Aristoteles yang mengatakan bahwa seni dapat membantu pemurnian jiwa. Di satu sisi, Plato telah membuka jalan pemecahan antropologis yang selaras dengan iman, tetapi di sisi lain, Aristoteles memiliki pandangan lebih kuat. Teori Thomas Aquinas untuk hal-hal yang bersifat duniawi dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles, sedangkan hal-hal metafisik yang menyangkut keimanan dipengaruhi kuat oleh Plato.
            Selain oleh Plato dan Aristoteles, Thomas Aquinas juga terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran NeoPlatonisme Agustinus yang menggambarkan hubungan harmonis antara yang ada di dunia dengan Yang Esa. Dimana hal tersebut serupa dengan semakin berkembangnya ilmu tentang Tuhan. Hubungan tersebut diungkapkan melalui teori emanasi dan remanasi. Emanasi merupakan hubungan turun dari Yang Esa, sampai ke materi yang ada di dunia, dan remanasi merupakan gerakan kembali atau pemurnian diri kembali kepada Yang Esa.
            Estetika pada jaman ini berawal dari teologi, dipengaruhi karena adanya perkembangan mengenai teosentris yang mengungkapkan adanya Tuhan sebagai Yang Ilahi. Keindahan adalah percikan dari kesempurnaan Ilahi. Meurut Thomas Aquinas keindahan juga tak hanya bersifat subjektif, tapi juga objektif. Yang dimaksudkan dengan sifat subjektif dari estetika adalah keindahan pada suatu hal dapat ditangkap secara berbeda-beda pada setiap manusia yang merasakannya. Misalnya suatu seni ketika dilihat oleh seseorang secara fisik dan batin bisa memberikan ketenangan, sedangkan oleh orang lain bisa memberikan pengalaman yang berbeda. Tetapi sifat objektif yang dimaksudkan Thomas Aquinas adalah bahwa diantara orang-orang tersebut pastilah ada sekelompok orang yang memiliki pengalaman keindahan yang sama. Dengan begitu, pastilah estetika memiliki kriteria tertentu sehingga keindahan yang ditangkap bisa serupa oleh sekelompok orang.
            Terdapat 3 syarat keindahan menurut Thomas Aquinas yaitu integritas/ kelengkapan, harmoni/ proporsional dan kecemerlangan. Tiga hal ini juga dipengaruhi oleh adanya gereja pada jaman tersebut.

            Keindahan adalah aspek dari yang baik, sehingga dalam karya seni, keindahan diidentikkan dengan kebaikan. Keindahan berasal dari Tuhan yang dilambangkan dengan cahaya terang. Yang indah juga lah yang menyenangkan secara inderawi.

Wednesday, September 25, 2013

Cikal Bakal Filsafat dan asal mula estetika

Cikal Bakal filsafat, pada jaman Yunani Kuno, berawal dari seorang bangsawan yang lahir di Athena, bernama Plato.
Walaupun iya mendapat ajaran ini dari gurunya, Sokrates, tapi ia yang menulis buku pertama kali tentang filsafat dan pemikiran-pemikiran nya beserta pemikiran gurunya. Ayah Plato merukapan raja terakhir di Athena, sedangkan ibunya seorang hukum ternama di sana. Ajaran-ajaran Sokrates membukakan mata Plato akan luasnya ilmu-ilmu di semesta ini. Sehingga pada tahun 384 SM ia mendirikan sekolah Akademika, sebagai cikal bakal pendidikan sampai saat ini.

Politeia / Republic merupakan karyanya yang paling terkenal.
Ia percaya bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini berasal dari ide. Ide adalah sebuah prinsip universal yang memungkinkan sesuatu untuk ada. Bagaimana sebuah benda / hal bisa muncul di dunia, karena berawal dari ide. Misalnya saja kenyataan dari kursi menurut Plato bukan lah sesuatu yang bisa dilihat (bukan kursi itu sendiri, bukan kayu maupun bahan-bahan yang membentuk kursi itu), tetapi adalah ide dasar dari kursi itu sendiri. Bagaimana orang menciptakan kursi itu karena adanya ide untuk beristirahat dengan nyaman. Bagian material dari kursi itu bukanlah kebenaran sesunggunya, melainkan hanya bagian dari kebenaran sesunggunya.

Idea sendiri bersifat universal, nalar, dan kekal.
Universal berarti tidak berawal dari 1 orang dan berakhir pada 1 orang. Jadi bisa dimanfaatkan oleh semua orang.
Nalar berarti tidak konkrit. Abstrak. Jadi hanya bisa ditangkap oleh akal manusia.
Kekal berarti kalau benar saat ini, berarti benar untuk di masa yang akan datang.


Alegori Gua (allegory of the cave)
merupakan pemikiran dari plato, menggambarkan tentang seorang tahanan di dalam gua. Tahanan tersebut di ikat dengan selalu menghadap ke tembok. Ia tidak bisa melihat apa yang ada di belakangnya, tetapi karena di belakangnya ada api, ia hanya bisa melihat bayang-bayang yang dipantulkan benda2 yang terkena cahaya api tersebut.
Sama seperti manusia. Di mana kebanyakan orang hanya bisa melihat bayang-bayang dari kebenaran sejati. Hanya orang yang menggunakan nalar nya lah yang bisa kabur dari penjara

Menurut Plato, Estetika sifatnya tidak kekal, karena hanya merupakan pengalaman indrawi. Estetika hanya menjauhkan kita dari ide. Yang mendekatkan kita pada ide hanyalah nalar.
Jadi, seni menurut plato merupakan hal imitasi. Yang derajatnya paling rendah. Karena merupakan tiruan dari tiruan. Contohnya gambar sepatu, merupakan tiruan dari sepatu itu sendiri yang merupakan hasil dari ide.

Keberatan plato terhadap seni:

  1. Karena seni menjauhkan kita dari ide
  2. Seni bersifat emosional sehingga tidak kekal


Tokoh yang berpengaruh berikutnya, Aristoteles. Merupakan murid Plato, belajar di Akademika selama 18 tahun. Pada tahun 342 SM diundang ke Makedonia sebagai guru pribadi Iskandar Agung Muda. Kemudian kembali ke Athena membuat sanggar nya sendiri yang bernama Lyceum.

Aristoteles banyak menentang hal-hal yang diajarkan oleh gurunya, Plato, terbukti dari teorinya Hyle-morfisme. Hyle adalah materi yang memungkinkan suatu benda memiliki bentuk. Dan Morfisme adalah prinsip yang memberi aktualitas / kenyataan pada materi.

Terdapat 4 penyebab terbentuknya hal-hal di dunia:
  1. Penyebab Material (Causa Materialis) - material pembuat bentuk
  2. Penyebab Formal (Causa Formalis) - rancangannya / blueprint
  3. Penyebab Efisien (Causa Eficiens) - hubungan benda-benda sebagai proses pembuat
  4. Penyebab Final (Causa Finalis) - kegunaan / fungsi akhir
Bukanlah ide yang melahirkan sesuatu, melainkan hal-hal fisik seperti material.
Jadi Seni menurut Aristoteles merupakan khatalis / pemurnian. Karena perasaan yang terdapat di lubuk manusia dipancing oleh seni dan pada akhirnya dikeluarkan untuk dilegakan dari emosi-emosi tersebut.

Menurut saya, walaupun turunan dari teori Aristoteles bertentangan dengan teori yang dimiliki Plato, tapi sebenarnya inti dasar teori mereka tidak bertentangan, melainkan teori Aristoteles hanya merupakan penyempurnaan dari teori Plato. Karena teori Plato memiliki kelemahan dengan mengabaikan material dari benda itu sendiri. Tetapi Aristoteles tetap mempertimbangkan ide, yang disebutnya sebagai Causa Finalis). 


Pada tahun 250, Plotinus menyempurnakan lagi teori mereka, yang disebut teori Emanasi dan Remanasi.

Emanasi berawal dari Yang esa, membentuk Nous, Jiwa Dunia, Jiwa Individual, dan berakhir pada Materi.
Sedangkan Remanasi merupakan gerak kembali dari emanasi. Yang berawal dari Materi, Jiwa individual, Jiwa Dunia, Nous, dan berakhir pada Yang Esa.

Tahap Remanasi terdiri dari:
  1. Purification - pemurnian diri
  2. Kontempletation - merenungkan hal-hal yang ada di dunia
  3. Ekstasis - penyatuan atau peleburan melalui bertapa, puasa, dll
Ia beranggapan bahwa seni berharga, karena bisa mendekatkan diri pada yang Esa. Wujud pada seni itu tidak lah sepenting emosi yang terkandung di dalamnya.

Tuesday, September 10, 2013

Apa itu Estetika?

Tanggal 6 September, pertemuan pertama saya di kelas Aesthetics yg diajar sama ibu Almitra. My first impression, orangnya cukup asik kalau ngajar. Ngga terlalu banyak basa-basi, jadi kita bisa langsung masuk ke pelajaran. 

Dan ini yang saya dapet dari pertemuan pertama kelas ini. :)
.
.
.


Aesthetic.... dari kata-kata nya kita pasti udah tau kalau artinya keindahan.
Tapi apa itu deskripsi dari Aesthetics sendiri? Aesthetics berasal dari kata yunani kuno 'aisthonomai'  yang berarti mengamati dengan indra. Dan aesthesis sendiri yang berarti pencerapan/ perception.

Definisi estetika secara rinci, mencakup:
  1. Ilmu pengetahuan tentang pengamatan indrawi
  2. Renungan filosofis tentang seni/ filsafat seni
  3. Tidak hanya menyelidiki yang indah, tapi juga yang buruk
  4. Membicarakan masalah cita rasa/ selera

Teori estetika terdiri dari:
  1. Penyelidikan tentang yang indah 
  2. Prinsip landasan seni
  3. Pengalaman yang berkaitan dengan seni,  penciptaan, penilaian/ refleksi. terhadap karya seni

Terus apa sih faktor yang berpengaruh dalam pembentukan pengalaman estetik tiap-tiap manusia?
Tiap orang pasti memiliki pengalaman estetik yang berbeda-beda. Hal itu dapat terjadi karena kita sebagai manusia bisa melakukan banyak macam hal yang berbeda pula. Kita sebagai makhluk yang bertubuh (embodied being) memiliki indra-indra untuk merasakan pengalaman dari apa yang kita lakukan. Misalnya aja kita bisa menangis kalau melihat drama yang sedih, tertawa kalau ada video lucu di televisi, dan sebagainya. Yang membuat pengalaman estetik setiap orang berbeda karena setiap orang mempunyai interest yang berbeda, punya latar belakang pendidikan dan sosial yang berbeda pula. Karena itu mengapa jika kita mengalami hal yang sama, tapi pengalaman yang saya dan anda rasakan bisa berbeda.

Kedua, kita adalah makhluk yang terus berubah. Maksudnya, hal-hal yang kita sukai sekarang dengan yang akan datang bisa jadi berbeda. Contohnya, di jaman sekarang ini potongan celana cutbray tidak lagi terkenal. Bahkan kita bisa dibilang aneh kalau masih punya selera seperti itu.
Perubahan hal ini juga sangat erat kaitannya dengan faktor pertama, kita sebagai makhluk yang bertubuh. Banyak hal yang membuat kita terdorong untuk melakukan perubahan. Salah satunya adalah dengan mendapatkan ide-ide baru. Ide tersebut bisa didapatkan dari berbagai macam media, misalnya membaca buku, melihat apa yang dilakukan orang lain, mendengar lagu, dan sebagainya.

Yang terakhir, manusia juga sebagai makhluk kognitif. Karena kemampuan manusia yang dapat berfikir tersebut, membuat kita bisa memiliki suatu rasa, ide, atau tanggapan saat kita melakukan dan merasakan suatu hal. Misalnya saat saya melihat foto-foto narsis di profile picture facebook orang lain. Saya bisa menilai 'wah ini cantik ya' atau malah 'ih ilfeel bgt sih tiap menit update foto sendiri'. Kita menjadi bisa menilai, mengkritik, dan menganalisa berbagai macam hal.


Estetika menjadi sangat penting karena di dunia kita ini, kita dihadapkan dengan sangat banyak visualitas. Semua hal yang kita lihat merupakan visualitas. Mulai dari kita bangun tidur, sampai tidur lagi.


Kita harus peduli dengan estetika, karena manusia memang pada dasarnya sebagai makhluk estetis, yang tidak pernah bisa dilepaskan karena sebagai pengalaman dasar manusia.

Tapi ada yang beranggapan bahwa estetika kan sifatnya fana, karena hanya di terima oleh indrawi sehingga cepat hilang dalam sekejap. Tidak dapat menjelaskan hal-hal secara mendetail seperti ilmu-ilmu pasti lainnya, dan bersifat sangat subjektif karena bermain soal rasa. Memang hal pengalaman estetika bersifat subjektif, mengingat setiap orang dapat memiliki pengalaman berbeda dari hal yang sama. Namun subjektivitas tersebut bisa dikelompokkan lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih besar, dengan orang orang yang memiliki taste serupa. 
Argumen yang menentang estetika tersebut terlalu mengabaikan peran tubuh dalam menerima pengalaman indrawi. Kita tidak bisa melepaskan keseharian apa yang kita alami dengan pengalaman indrawi. Contohnya saat menonton film action di bioskop, kita bisa merasa tegang, seru, dan menyimpulkan setelahnya kalau film itu keren, lalu kita memberitahu teman-teman yang lain untuk menonton film tersebut.


Apa sih yang bisa didapat dari ilmu estetika ini? Salah satunya adalah memberikan cara untuk mengartikulasikan penilaian dari pengalaman indrawi kita. Sehingga bisa menyampaikannya / mengungkapkannya dengan baik.



Sejak jaman dahulu sampai sekarang, pengalaman estetik manusia dipengaruhi oleh hal-hal yang berbeda. Bahkan bisa sangat berbeda jauh seiring dengan perkembangan jaman.

Pada jaman Yunani kuno, perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh adanya teori kosmosentrisme yang mempercayai bahwa semua kekuatan berpusat pada alam. Sehingga alam dianggap sakral dan menjadi acuan refleksi semua orang dalam melakukan dan membuat berbagai hal. 
Juga ada teori makrokosmos, yang menganggap bahwa dewa-dewa lah yang memiliki kekuatan paling besar. Sehingga pada jaman tersebut, banyak bangunan-bangunan, karya-karya diciptakan berdasarkan acuan pengalaman ini.

Di awal abad pertengahan, teori Teosentrisme sangat kental dalam masyarakat. Terutama agama Kristiani yang membuka pikiran baru mengenai adanya Sang Ilahi. Karya-karya pada jaman itu dipengaruhi oleh adanya teori ini. Seperti rumah-rumah milik orang kaya yang berukir-ukir sangat rumit, sama seperti yang ada di gereja-gereja pada jaman itu. Ada pula buku-buku tulis dengan hiasan-hiasan yang juga sangat rumit, menyerupai pola tumbuhan.

Pada jaman modern awal, manusia banyak memiliki ketertarikan terhadap manusia itu sendiri. Karena dianggap manusia memiliki keunikan dan potensi yang bisa dikembangkan dengan luas. Adanya teori filsafat, kemampuan menggambarkan perspektif, ilusi, kemajuan dalam hal biologi merupakan contoh pengaruh Antroposentrisme (teori yang berpusat pada manusia).

Abad 20 sampai sekarang, yang berperan sangat besar adalah adanya kemajuan teknologi dan informatika yang sangat pesat. Bahkan sekarang sudah dianggap sebagai komoditas, dan bukan barang-barang mewah lagi. Orang menjadi dimudahkan dalam segala hal melalui adanya teknologi. Hal ini mempengaruhi cara berfikir, dan pengalaman yang didapatkan oleh manusia. 

Mungkin pada masa yang akan datang, hal yang berperan besar dalam mempengaruhi persepsi dan pengalaman estetik manusia adalah semakin kaburnya batas antara realitas nyata dengan dunia maya. Tapi saya bukan Mama Lauren yang bisa meramal masa depan, jadi siapa yang apa yang akan terjadi :P